Imbau jangan Terima Harta Hasil Kejahatan

jpnn.com - JAKARTA - Polisi tengah melakukan penelusuran aset dalam kasus dugaan suap terkait ekspor impor yang melibatkan pengusaha Yusron Arif dan pejabat Bea Cukai Heru Sulastyo. Selain kasus suap, Heru juga dijerat dengan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Direktur Tippideksus Bareskrim Polri Brigjen Arief Sulistyanto menyatakan bahwa memang ada upaya mengalihkan atau menyembunyikan harta hasil kejahatan yang dilakukan oleh tersangka Heru. "Ada upaya itu," kata Arief di Bareskrim Polri, Senin (4/11).
Arief pun mengingatkan bahwa jangan sampai ada pihak-pihak yang sudah mengetahui harta itu hasil kejahatan, tapi masih mau menerima. Baik itu dititipkan, pengalihan, penyamaran. Karena, Arief menegaskan, penerima bisa dijerat dengan pasal UU TPPU.
"Jangan dilakukan, nanti panjang tersangkanya (bertambah). Kalau menerima harta dari yang bersangkuta, ya pasti akan terkena pasal 3,4 atau 5 Undang-undang TPPU.
Menurut Arief, pihaknya sudah memegang data-data aliran dana Heru. "Kami lacak semua," kata Arief. (boy/jpnn)
JAKARTA - Polisi tengah melakukan penelusuran aset dalam kasus dugaan suap terkait ekspor impor yang melibatkan pengusaha Yusron Arif dan pejabat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia