Imparsial Kritisi Penembakan Teroris

Imparsial Kritisi Penembakan Teroris
Imparsial Kritisi Penembakan Teroris

Pada 16 September 2009, empat ‘teroris’ termasuk yang diklaim pemerintah sebagai Noordin M. Top, terbunuh dalam drama baku tembak di Solo. Dua kejadian berikutnya adalah kaka beradik Syaifuddin Zuhri dan Mohammad Syahrir, tewas di seputaran Ciputat.Belum lama ini, Densus 88 menembak mati seorang pria yang dinyatakan sebagai Dulmatin di Pamulang, serta menembak mati pula dua orang yang disebut sebagai pengawalnya, di tempat yang berbeda, namun masih di kawasan Pamulang.

Poengky menyatakan, pernyataan ini bukan membela aksi terorisme, namun dia mengimbau agar penegak hukum kembali pada sistem peradilan yang mengedepankan asas ‘presumption of innocence’ alias ‘praduga tak bersalah.(lev/JPNN)

JAKARTA-Kesuksesan Detasemen 88 dalam melumpuhkan pelaku teroris, dengan menembak mati, mendapat kecaman lembaga pemerhati hak asasi manusia, Imparsial.


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News