Indonesia Ambil Peluang Perang Dagang AS - Tiongkok

Indonesia Ambil Peluang Perang Dagang AS - Tiongkok
Darmin Nasution. Foto: dok/JPNN.com

Sebagai balasan atas aksi AS, Tiongkok mengumumkan akan mengenakan tambahan 25 persen tarif barang AS yang masuk ke Tiongkok.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah membuat daftar lebih dari 800 barang impor penting dan strategis dari Tiongkok yang akan dikenai tarif 25 persen mulai 6 Juli. Dalam daftar itu termasuk di antaranya adalah mobil.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan Tiongkok menanggapi hal tersebut dengan mengenakan tarif berskala dan berkekuatan sama terhadap produk Amerika Serikat.

Kantor berita Xinhua menyebutkan, Tiongkok akan memberlakukan tarif 25 persen pada 659 produk AS, mulai kedelai, mobil, hingga produk perairan.

”Bea masuk senilai USD 34 miliar untuk barang Amerika Serikat termasuk produk agrikultur, termasuk kedelai, akan efektif mulai 6 Juli. Kedelai adalah impor terbesar Tiongkok dari Amerika Serikat dari sisi nilai,” tegas Kementerian Perdagangan Tiongkok sebagaimana dilansir dari Reuters.

Daftar 659 barang Amerika Serikat jauh lebih banyak dibandingkan versi yang dirilis pada April, yakni 106 barang.

Beberapa item bernilai tinggi seperti pesawat komersial telah dihapus.

Sementara itu, tanggal diberlakukan bea masuk untuk barang sisanya yang bernilai USD 16 miliar akan menyusul diumumkan pihak Tiongkok.

Indonesia berharap bisa mengambil keuntungan dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News