Indosat Ingin Cicil Uang Pengganti
jpnn.com - JAKARTA -- Kejaksaan Agung sudah membentuk tim untuk melakukan negosiasi dengan pihak PT Indosat terkait kewajiban membayar uang pengganti Rp 1,3 triliun sesuai putusan Mahkamah Agung dalam kasus korupsi PT Indosat Mega Media 2 (IM2) dengan terpidana bekas Direktur PT IM2 Indar Atmanto.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Widyo Pramono mengatakan, timnya juga sudah bekerjasama dengan Pusat Pemulihan Aset terkait persoalan ini.
Bahkan, kata Widyo, timnya sudah bertemu dengan pihak Indosat untuk membahas mekanisme pembayaran uang pengganti dalam kasus itu.
"Ada upaya (Indosat) untuk membayar, tetapi mengangsur. Kita akan upayakan mencicilnya itu harus bagus. Jangan mencicil kepanjangan sampai lama," kata Widyo usai Salat Jumat di Kejagung.
Soal kapan dimulai dan berapa lama waktu harus mengangsur untuk melunasi denda, Widyo mengaku hal itu akan dibicarakan secara khusus antara timnya dengan Indosat.
Menurut dia, hal itu butuh pendalaman secara baik. "Tidak perlu gegabah, nanti negara rugi," katanya.
Yang jelas, Widyo menambahkan, dengan adanya upaya ini maka uang negara yang berhasil diselamatkan dari perbuatan korupsi bertambah.
Seperti diketahui, pelaksanakan eksekusi ini berdasarkan putusan MA nomor 787K/PID.SUS/2014 tanggal 10 Juli 2014 yang memperbaiki Amar Putusan PT DKI nomor 33/pid/tpk/2013/PT.DKI tanggal 12 Desember 2013 dengan menyatakan terdakwa Indar Atmanto bersalah.
JAKARTA -- Kejaksaan Agung sudah membentuk tim untuk melakukan negosiasi dengan pihak PT Indosat terkait kewajiban membayar uang pengganti Rp 1,3
- Cegah Stunting, Menko PMK Tinjau Posyandu As-Syifa Ponpes Al Ubaidah Sebagai Percontohan
- Pj Gubernur Al Muktabar Lakukan Ground Breaking Pembangunan Kantor Pusat Bank Banten
- Bamsoet: Jangan Biarkan Pisau Hukum Tumpul
- Lahan di Kabupaten Bekasi Diserobot Pengembang, Warga Lapor ke Bareskrim Polri
- Eks Wakapolri Menilai Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Bisa Dipidana terkait Pencurian dengan Kekerasan
- 5.000 Rekening terkait Judi Online Diblokir PPATK, Nilai Transaksinya Fantastis