Industri Atap Dorong Penggunaan Tenaga Matahari
jpnn.com, JAKARTA - Pelaku industri bidang atap bangunan terus berupaya mengembangkan inovasi produk agar menambah nilai jual dan daya saing yang kompetitif untuk pasar.
Direktur Operasional dan Marketing PT Utomodeck Anthony Utomo mengungkapkan, selama ini penutup atap bangunan kerap dianggap sebagai bagian kecil dalam investasi sebuah bangunan.
Namun, seiring dengan berkembangnya dinamika teknologi dan tren dunia, pemenuhan swadaya energi bagi pemilik bangunan membuat atap berubah dari hanya sebagai penutup bangunan menjadi sebuah bagian yang sangat penting.
”Terutama dalam kapasitasnya sebagai sarana pemenuhan estetika, konservasi energi, sarana investasi, hingga diversifikasi energi melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),’’ ujarnya dalam seminar di Jakarta, Rabu (12/4).
Sayang, dalam praktik terkait, banyak warga maupun pemilik bangunan serta stakeholders terkait yang belum paham mengenai konsep dan pentingnya sarana serta prasarana dalam mempersiapkan hal itu.
Anthony mengakui, hal tersebut juga disebabkan landscape atau lingkungan industri yang tidak mendukung pemahaman teknis.
Selain itu, juga kerangka hukum yang belum jelas. Dengan begitu, industri terkait belum siap memanfaatkan potensi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa.
Padahal, posisi tersebut sebenarnya menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan sun irradiance terbaik di dunia. (dee/c25/sof)
Pelaku industri bidang atap bangunan terus berupaya mengembangkan inovasi produk agar menambah nilai jual dan daya saing yang kompetitif untuk pasar.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- ICS Compute Tawarkan Solusi AI Efektif & Aman Bagi Developer Lokal
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga