Industri Baja Minta Pemerintah Terapkan Proteksi

jpnn.com, JAKARTA - Proteksi yang dilakukan sejumlah negara membuat produsen baja tanah air pusing.
Sebab, ekspor mengalami penurunan tajam sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) Hadi Sutjipto menyatakan, proteksionisme dilakukan negara-negara tujuan ekspor.
Di antaranya adalah Meksiko, Taiwan, dan Australia.
’’Mereka tidak ingin pasar dalam negerinya dimasuki baja impor. Seharusnya proteksionisme juga perlu dilakukan di dalam negeri. Selama ini baja Tiongkok membanjiri produk Indonesia dan kita tidak bisa bersaing melawannya,’’ papar Hadi.
Akibat penguatan proteksi, nilai ekspor baja perseroan tahun lalu merosot tajam dari Rp 110,654 miliar pada 2015 menjadi Rp 13,013 miliar.
’’Tahun lalu kami hanya ekspor ke Singapura,’’ ujar Hadi.
Proteksionisme dilakukan negara-negara tersebut lantaran pasar baja dunia kelebihan pasokan.
Proteksi yang dilakukan sejumlah negara membuat produsen baja tanah air pusing.
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi