Industri Furniture Rugi Rp 1,8 Triliun

Industri Furniture Rugi Rp 1,8 Triliun
Industri Furniture Rugi Rp 1,8 Triliun
"Tahun lalu ekspore funitur dan kerajinan nasional mencapai USD 2,6 miliar," lanjutnya.

Dengan prediksi seperti itu, laju pertumbuhan ekspor sektor furniture dan kerajinan nasional pada tahun ini diperkirakan melambat dibanding dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, ekspor furniture dan kerajinan tumbuh 9 persen dibandingkan tahun 2006. Rinciannya USD 2 miliar untuk ekspor furnitur dan USD 600 juta untuk ekspor kerajinan. "Jika kondisinya seperti ini maka bisa mengancam kinerja produksi furnitur nasional," ungkapnya.

Dia menerangkan, pada semester pertama 2008, ekspor furniture dan kerajinan masih cukup baik, bahkan bisa mencapai pertumbuhan 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tapi situasi berubah di semester kedua 2008. Penurunan ekspor mulai terjadi sehingga diperkirakan pertumbuhannnya tidak setinggi tahun lalu. "Kita perkirakan hingga akhir 2008 ekspor furniture dan kerajinan nasional hanya akan naik enam persen dibanding tahun lalu," cetusnya.

Jika produksi menurun, dia khawatir akan terjadi potensi pemutusan hubungan kerja (PHK). Terlebih lagi, perusahaan furnitur yang mengekspor produknya ke Amerika Serikat dan Eropa termasuk kategori skala besar dengan tenaga kerja sekitar 500-1.000 orang. Jika itu terjadi penganguran akan semakin bertambah. "Total jumlah pekerja industri furnitur dan kerajinan saat ini diperkirakan mencapai 11 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung," ucapnya.

JAKARTA - Industri furniture nasional ikut terimbas krisis finansial global. Hingga saat ini setidaknya telah ada 30 perusahaan furniture nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News