Industri Plastik Masih Bergantung Bahan Baku Impor
Industri juga ingin membangun pabrik bahan baku dengan menggunakan gas alam di Blok Masela karena dinilai lebih strategis.
Terdapat tiga rantai produksi, yaitu gas menjadi sintetis gas, lalu menjadi metanol dan olefin (ethylene dan propylene).
Diperkirakan, produksi 600 ribu ton olefin membutuhkan investasi senilai USD 1.000 miliar.
’’Minimal harus ada dua atau tiga perusahaan yang masuk ke sana. Investasi untuk bahan baku plastik memang mahal,’’ ujarnya.
Selain gas alam, industri akan membangun pabrik bahan baku dari batu bara.
Dengan teknik tertentu, batu bara bisa dicairkan menjadi metanol, lantas diolah lagi menjadi olefin.
’’Ada empat investor yang berminat mengembangkan pabrik bahan baku di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, lalu ada dua di Kalimantan Timur,’’ jelasnya.
Dia menyatakan bahwa sebenarnya investor sudah siap membangun pabrik bahan baku pada tahun ini.
JPNN.com – Industri plastik diyakini mampu bertumbuh 5–6 persen pada 2016.
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- ICS Compute Tawarkan Solusi AI Efektif & Aman Bagi Developer Lokal
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga