Industri Sawit Tolak Bea Keluar CPO

Industri Sawit Tolak Bea Keluar CPO
Industri Sawit Tolak Bea Keluar CPO
JAKARTA  -  Kebijakan bea keluar (BK) produk  minyak sawit mentah (CPO) terus ditentang. Kemarin, Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (Gapki) bersama stakeholder industri minyak sawit mentah (CPO) menolak kebijakan BK  itu, dan meminta pemerintah untuk meninjau kembali serta merevisi kebijakan tersebut.

“Sebenarnya tidak ada perubahan signifikan dalam skema dan tarif BK sekarang dengan sebelumnya. Bahkan pada kenyataannya tarif BK sekarang sebenarnya lebih tinggi pada tingkat harga di bawah USD 1.100 terutama pada tingkat harga USD 950 sampai USD 1.100,” ujar Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan, di sela halal bil halal bersama media, di Jakarta.

Menurut Fadhil, diperkirakan harga CPO dalam tahun ini dan mendatang akan berada pada kisaran tersebut USD 1.000-USD 1.100. Dengan demikian pernyataan pemerintah bahwa tarif  BK yang berlaku sekarang lebih rendah adalah menyesatkan dan tidak sesuai dengan kenyataan.

“Pada kenyataannya petani dan produsen CPO dikenakan BK yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Hal ini semakin membuktikan bahwa BK sebenarnya adalah instrumen penerimaan negara,” tandas Fadhil.

JAKARTA  -  Kebijakan bea keluar (BK) produk  minyak sawit mentah (CPO) terus ditentang. Kemarin, Gabungan Pengusaha Kepala Sawit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News