Info Terbaru Dari Brigjen Krisno Soal Dana Rp 120 Triliun Diduga Hasil Transaksi Narkoba
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Siregar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal dana Rp 120 triliun.
Dana tersebut diduga merupakan hasil transaksi tindak pidana narkoba dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini.
Namun, PPATK tidak menyerahkan hasil analisis terkait dana itu ke Bareskrim Polri.
"Sudah diserahkan PPATK ke penyidik lain bukan ke penyidik Ditipidnarkoba Bareskrim Polri," kata Krisno kepada wartawan, Selasa (12/10).
Menurut Krisno, apabila hasil temuan terkait dana sebesar Rp 120 triliun diserahkan ke Bareskrim, pihaknya siap melakukan tindak lanjut dengan mengusutnya.
"Kami akan bekerja sama dengan PPATK untuk penyidikan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pabrik gelap dan obat keras di wilayah DIY," jelasnya.
Jenderal bintang satu itu menegaskan Bareskrim Polri dan PPATK bakal meningkatkan kerja sama untuk memberantas habis TPPU para bandar narkoba.
"Ditipidnarkoba Bareskrim Polri dan PPATK sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan peredaran gelap narkoba melalui optimalisasi penyidikan TPPU," tegas Krisno.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Siregar menyampaikan informasi terbaru soal aliran dana sebanyak Rp 120 triliun yang diduga dari peredaran narkoba.
- Ini Barang Bukti yang Disita Polisi dari Penangkapan Rio Reifan
- Tumpukan Narkoba Ganja Itu Seharga Rp 200 Juta, Dijual kepada Pelajar & Mahasiswa
- Pekerjaan Baru RL Bikin Warga Curiga, Ternyata Kurir Narkoba
- Panik Lihat Polisi, Pemakai Narkoba di Lahat Lari sampai Mati
- Kanit Reskrim di Tulungagung Ditangkap Polisi terkait Narkoba, Begini Ceritanya
- Rio Reifan Ditetapkan Tersangka Atas Kasus Narkoba, Polisi Lakukan Hal ini