Ingat, Hoaks Bisa Berujung Pembunuhan
Karena pembuat hoaks inilah yang sebenarnya pelaku utama. Walau memang untuk menangkap pembuat ini memang harus kerja keras. ”Memang sulit,” terangnya.
Menurutnya, penyebar hoaks dalam undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE) memang bisa ditangkap. Namun, jangan dijadikan yang utama, sebab penyebar ini biasanya membutuhkan edukasi. ”Diberikan edukasi itu perlu untuk masyarakat awam,” tuturnya.
Hoaks, lanjutnya, memang tidak memandang pendidikan. Entah profesor, doktor atau yang bergelar itu bisa termakan hoaks. ”Karena bila sejak awal sudah ada asumsi, lalu ada informasi yang hoaks, tetap saja disebar. Tapi, tetap perlu untuk edukasi dalam menghindari hoaks,” jelasnya.
Selama ini memang cukup jarang penangkapan terhadap pembuat atau produsen hoaks. Bisa dihitung dengan jari pembuat hoaks yang akhirnya tertangkap, misalnya kelompok Saracen dan Muslim Cyber Arym (MCA). (IDR)
Hoaks penculikan anak di India inilah yang menjadi sebab WhatsApp membatasi jumlah konten yang bisa dishare.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Polisi Diminta Sikat Penyebar Hoaks soal Harga LPG 3 Kg di Kendal
- Memerangi Berita Hoaks di Internet, Mahasiswa Diminta Memperbanyak Konten Positif
- Kenali Hoaks dan Misinformasi, Jangan Ditelan Mentah-Mentah
- Kecerdasan Buatan Makin Canggih, Masyarakat Diminta Waspada
- Ulama Banten Ajak Masyarakat Jangan Terpecah Belah karena Beda Pilihan
- Polda Jateng Imbau Masyarakat Mewaspadai Hoaks Seusai Pencoblosan