Ingat! Jaga Pemilu Sebagai Sebuah Peradaban dan Hajatan Kebangsaan

Ingat! Jaga Pemilu Sebagai Sebuah Peradaban dan Hajatan Kebangsaan
Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan (tengah) saat diskusi Empat Pilar MPR bertema “Menuju Pemilu Berkualitas” di Media Center, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/2). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

Ferry mengatakan, dalam Pemilu, baik peserta maupun penyelenggara, harus memegang teguh kepada apa yang selama ini disosialisasikan oleh MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR.

Dirinya mencontohkan bagaimana DPT yang ada jangan hanya dilihat dari sekadar angka. Paling penting dalam masalah ini adalah adanya pengakuan negara terhadap kedaulatan pemilih yang memenuhi Undang-Undang.

“Mereka yang sudah berumur 17 tahun, sudah pernah kawin, dan yang lainnya sesuai undang-undang mesti mempunyai hak,” ujarnya.

Kepada mereka yang memiliki hak pilih, Ferry mendorong agar diberikan undangan untuk ikut memilih. “Semua yang tercatat harus mendapat undangan memilih agar bisa menyalurkan aspirasinya,” tegasnya.

Dirinya menyinggung agar penyelenggara Pemilu aktif. Tak hanya itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat akan arti penting Pemilu dan bagaimana cara menggunakan haknya.

Debat Capres Tergadai

Di tempat yang sama, Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi MS Simbolon mengkritik pelaksanaan debat calon presiden yang tergadai oleh swasta. Akibatnya berdampak pada kualitas demokrasi Indonesia yang menurun.

"Pemilu bukan lagi berdaulat tetapi tidak berdaulat. Buktinya debat, itu dibiayai swasta. Melalui iklan," kata Effendi.

Mengabaikan pelaksanaan Pemilu adalah membiarkan Pemilu curang dan proses yang tak semestinya. Bila yang demikian terjadi, siapa pun yang terpilih akan menurunkan derajat bangsa dan menghasilkan citra yang buruk di dunia internasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News