Inggris Bantah Beri Suaka Menlu Libya

Anti-Kadhafi Kian Terdesak, CIA Turun Tangan

Inggris Bantah Beri Suaka Menlu Libya
Inggris Bantah Beri Suaka Menlu Libya
Fakta itulah yang tampaknya semakin menyadarkan koalisi bahwa mereka tidak bisa mengharapkan pemberontak dapat melengserkan Kadhafi "kendati mereka selalu berkilah bahwa misi utama mereka di Libya ialah melindungi warga sipil. New York Times kemarin melansir, CIA telah menurunkan personel di Libya, bergabung dengan pemberontak.

Itu dilakukan atas perintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang diteken beberapa pekan lalu. Tetapi, belum jelas benar bantuan seperti apa yang diberikan CIA. Gedung Putih dan CIA juga belum memberikan komentar. Yang jelas, sebelumnya, Menlu AS Hillay Clinton dan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah sama-sama sepakat bahwa pemberontak harus diberi bantuan senjata.

Padahal, jelas-jelas PBB menerapkan aturan embago senjata yang berlaku untuk semua pihak. NATO yang mulai pukul 06.00 waktu Libya kemarin resmi menjadi pemegang kendali serbuan ke Libya juga menolak opsi tersebut.

"Misi kami di Libya adalah melindungi warga sipil, bukan malah mempersenjatai mereka," kata Anders Fogh Rasmussen, Sekjen NATO, sebagaimana dikutip Daily Mail.  Sementara itu, kendati Menlu Inggris Williamn Hague menyebut membelotnya Koussa sebagai bukti bahwa rezim Kadhafi mulai keropos dari dalam, kehadiran mantan kepala badan intelijen Libya itu menghadirkan dilema sendiri bagi Inggris. Sebab, dia dikenal sebagai otak Tragedi Lockerbie pada 1988, aksi terorisme terburuk di sepanjang sejarah Inggris Raya.

LONDON - Perkembangan yang kontras terkait Libya terjadi sepanjang hari kemarin (31/3). Secara politik, kubu pemberontak dan koalisi "menang"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News