Ingin Kibarkan Bendera LGBT di Iran, Sareh Kini Terancam Mati di Tiang Gantungan

Ingin Kibarkan Bendera LGBT di Iran, Sareh Kini Terancam Mati di Tiang Gantungan
LGBT. Foto: JPG

Tuduhan perdagangan orang pertama kali dilontarkan stasiun televisi pemerintah Iran pada November. Seorang pembawa berita mengatakan bahwa Sareh telah menawarkan pendidikan tinggi, pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik kepada perempuan muda Iran di Kurdistan Irak, tetapi malah menjual mereka sebagai budak.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa dia telah mempromosikan perjudian ilegal dan mengadakan pesta LGBT.

Namun, tidak ada bukti yang diberikan untuk tuduhan ini, dan kelompok hak asasi manusia Amnesty International telah membantahnya

Amnesty mengatakan bahwa Sareh ditahan semata-mata karena orientasi seksual dan identitas gendernya serta posting dan pernyataan media sosialnya untuk membela hak-hak kaum LGBT.

Sementara kelompok hak asasi manusia Iran mengatakan keduanya dituduh menyebarkan homoseksualitas, mempromosikan agama Kristen, dan berkomunikasi dengan media yang memusuhi Republik Islam.

Tuduhan tentang menyebarkan agama Kristen disebut muncul karena Sareh telah mengenakan kalung dengan salib.

Pihak berwenang Iran sudah cukup sering mengadili pria gay dengan tuduhan palsu. Di bawah hukum Iran, hubungan seks antara dua pria dapat dihukum mati, tetapi pihak berwenang sering kali mendakwa orang dengan pelanggaran seperti pemerkosaan, inses, atau perdagangan narkoba.

Menurut aktivis Iran, setidaknya empat orang lainnya telah dieksekusi karena menyukai sesama jenis dalam 12 bulan terakhir.

Seorang aktivis LGBT ternama di Iran telah dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah setempat atas sejumlah tuduhan

Sumber BBC

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News