Ini Bukti Kecurangan Pilpres di Papua Versi Tim Prabowo

Ini Bukti Kecurangan Pilpres di Papua Versi Tim Prabowo
Ini Bukti Kecurangan Pilpres di Papua Versi Tim Prabowo

"Di sini terlihat bahwa kecurangan yang dilakukan KPU dengan menggelembungkan DPT sejak awal. Bahkan sejak pencoblosan pilpres belum dilakukan," kata Suryo.

Artinya, keputusan yang dikeluarkan KPU terkait pemenang pilpres cacat sejak lahir. Upaya ini jelas menunjukkan kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, masif, dan sistematis. "Karena belum apa-apa telah terjadi pengelembungan suara oleh KPU," kata Suryo.

Pada kenyataannya, tambah dia, terdapat 14 dari 29 kab/kota di Propinsi Papua atau 48,3 persen kab/kota sama sekali tidak menyelenggaralan pilpres. Ini sudah diprotes oleh para saksi saat pleno tingkat provinsi Papua. Namun tidak mendapat respon dari KPU Pusat.

KPU Pusat menyebutkan hasil perolehan suara pasangan nomor satu Prabowo-Hatta 769.132 suara. Sementara pasangan nomor dua Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebesar 2.026.735 suara dengan total suara 2.795.867 suara atau 91,8 persen.

"Ini sangat fantastis karena tingkat partisipasinya yang 90 persen itu jauh di atas nasional yang 70 persen," kata Suryo.

Suryo menuding, data ini semakin menguatkan dugaan adanya kecurangan. Sebelumnya, sebanyak 47 persen atau yaitu 5.802 TPS di DKI dianggap bermasalah.

"Dua kecurangan besar di dua provinsi ini saja sudah membuktikan kalau pilpres 2014 tidak jujur dan cacat hukum. Karena itu, demi demokrasi dan rakyat Indonesia yang layak menerima pemilu yang jujur, kami minta pemungutan suara diulang," pungkas Suryo. (rmo/jpnn)


JAKARTA – Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengungkapkan alasannya menolak hasil Pilpres 2014 yang diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News