Ini Hutang Budi Bung Karno pada Pelacur

Lagi-lagi. Polisi itu berusaha menguasai diri, sebelum akhirnya bercerita panjang lebar.
"Begini, Pak…kita mempunyai suatu daerah, di mana perempuan-perempuan lacur semua ditempatkan secara berurutan. Kami memeriksa daerah itu dalam waktu-waktu tertentu, karena sudah menjadi tugas kami untuk mengadakan pengawasan tetap."
Hening sejenak. Polisi itu melanjutkan ceritanya.
"Kemarin suatu kelompok memeriksa keadaan mereka. Dan Bapak tahu apa yang mereka temui?"
Sebelum masuk ke pokok cerita, polisi itu terlebih dahulu memberi alas pada apa yang akan diceritakannya.
"Sebenarnya kabar baik," katanya. "Rakyat sangat menghargai Bapak. Mereka mencintai Bapak. Dan terutama rakyat jelata."
Setelah itu, barulah dia menceritakan bahwa potret Bung Karno banyak bergelantungan di tempat pelacuran.
"Di mana aku digantungkan?" Bung Karno menaruh perhatian.
BUNG Karno berutang budi pada pelacur. Ketika fotonya dipajang di seluruh bilik kamar pelacuran, dia senang-senang saja. Baginya, pelacur adalah
- tiket.com Ajak Menjelajahi Sejarah, Budaya Hingga Kuliner Manila
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Ketua Hanura Jateng Diinterogasi Polisi soal Dugaan Prostitusi & Striptis
- Gang Royal Tambora Jakbar Jadi Lokasi Prostitusi, PSK Pada Kabur
- Mami U jadi Tersangka Prostitusi di Mansion Semarang
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto