Ini Jadi Peluang Baru Bagi Bandara Soetta Memperluas Konektivitas Penerbangan

Ini Jadi Peluang Baru Bagi Bandara Soetta Memperluas Konektivitas Penerbangan
Penumpang penerbangan internasional. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk sementara waktu menunda layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di China mulai 5 Februari kemarin.

Adapun bandara PT Angkasa Pura II yang melayani penerbangan reguler atau berjadwal ke China hanya Bandara Soekarno-Hatta.

Adapun saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya. Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.

"Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu," ujar Dirut AP II Muhammad Awaluddin.

Adapun maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China yakni Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express.

Meski begitu Awal menuturkan pemberhentian rute penerbangan dari dan ke Tiongkok bisa menjadi peluang baru bagi Bandara Soetta.

“Ada sekitar 16-20 slot penerbangan per hari yang idle karena penerbangan dari dan ke China ditutup sementara, di mana ini menjadi peluang baru bagi Soekarno-Hatta untuk bisa memperluas konektivitas penerbangan ke negara lain atau memaksimalkan rute yang telah ada saat ini,” tutur Awaluddin. 

Terlebih, Bandara Internasional Soekarno-Hatta ada bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 60-70 juta penumpang per tahun.

Pemberhentian rute penerbangan dari dan ke Tiongkok bisa menjadi peluang baru bagi Bandara Soetta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News