Ini Kata Psikolog Forensik tentang Hukuman Jessica
jpnn.com - JAKARTA - Sidang kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin menarik perhatian psikolog forensik Reza Indragiri Amriel.
Dia membandingkan dengan studi di Amerika Serikat. Ketika ragu dalam mengadili terdakwa pembunuhan, hukuman seumur hidup bagi terdakwa lebih dipilih ketimbang hukuman mati.
"Hukuman selain hukuman mati bagi capital murderer memang indikasi keragu-raguan," kata Indra kepada JPNN, Kamis (13/10).
Alasannya, ketika terdakwa dijatuhi selain hukuman mati, terbuka peluang bagi yang bersangkutan untuk menjalani koreksi atas vonis keliru (exoneration) yang terlanjur dijatuhkan kepadanya.
"Apa faktor dominan dikenakannya exoneration dalam kasus-kasus pembunuhan? Tidak profesionalnya kerja polisi, dakwaan yang dipaksakan, dan bukti-bukti forensik yang lemah. Apakah ini idem dengan situasi persidangan Jessica? Lihat saja nanti," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Sidang kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin menarik perhatian psikolog forensik Reza Indragiri Amriel. Dia membandingkan dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Pelaku yang Mempromosikan Judi Online, Terancam 10 Tahun Penjara
- 4 Pelaku Pembacokan di Cicalengka Ditangkap, yang Buron Menyerah Saja
- Main di Komplek Perumahan, 2 Bocah di Inhu Dicabuli Pria Dewasa, Begini Kronologinya
- Selebgram di Bengkulu Ini Diuber Polisi, Kasusnya, Duh
- Warga Koja Jakarta Utara Tangkap Komplotan Maling Motor
- Viral Video Mahasiswa Universitas Pamulang Dianiaya-Dibacok Saat Ibadah, Polisi Bergerak