Ini Kontribusi Bea Cukai dalam Menjaga Kinerja Baik APBN Terus Berlanjut
Perekonomian nasional akan terpengaruh, meskipun masih diprediksi tumbuh 5,1 persen.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar mengatakan bahwa sampai dengan September 2023, Bea Cukai turut berkontribusi Rp 195,6 triliun atau 64,5 persen target APBN.
"Penerimaan bea masuk masih positif, sedangkan penerimaan bea keluar dan cukai melambat," ungkap Encep dalam keterangannya, Senin (30/10).
Bea masuk tercatat sebesar Rp 36,9 triliun atau naik 1,7 persen (yoy).
Kenaikan ini disebabkan naiknya tarif efektif dan menguatnya kurs USD.
Sementara itu, bea keluar tercatat sebesar Rp 8,1 triliun atau turun 79,4 persen (yoy), karena penurunan harga crude palm oil (CPO) dan turunnya volume ekspor tembaga.
Penurunan juga terjadi di cukai yang terkumpul Rp 150,5 triliun hingga bulan September 2023, akibat berkurangnya produksi rokok golongan I serta produksi MMEA dan EA.
Tercatat, penurunan cukai hasil tembakau sebesar 5,4 persen (yoy), minuman mengandung etil alkohol (MMEA) 1,2 persen (yoy), dan etil alkohol (EA) 7,5 persen (yoy).
Bea Cukai berupaya mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai agar APBN dapat terus jadi alat pengaman yang menjaga stabilitas ekonomi
- Gelar CVC di 2 Wilayah Ini, Jadi Upaya Pengawasan & Perbaikan Layanan Bagi Bea Cukai
- Bea Cukai & Otoritas Bandara YIA Gagalkan Penyelundupan 80 Ribu Benih Lobster ke Malaysia
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Pengiriman Ganja ke Ternate
- Bea Cukai Edukasi Masyarakat di 3 Daerah Ini Bahaya Rokok Ilegal
- KPK Panggil eks Kepala Bea Cukai Purwakarta
- Mulai Dilepas, Ribuan Kontainer Tertahan Akibat Persetujuan Teknis