Ini Modus Cabang Padepokan Dimas Kanjeng Gandakan Uang

Ini Modus Cabang Padepokan Dimas Kanjeng Gandakan Uang
Dimas Kanjeng. Foto: JPNN

IA yang tertarik dengan tawaran penggandaan uang lantas menyerahkan Rp 10 juta sebagai mahar dua kotak kayu.

Setiap pegajian berjalan, Sumaryono mewajibkan IA dan jemaah lainnya untuk mengisi ATM Dapur.

"Yang dimaksud ATM Dapur itu berupa selembar uang Rp 10 ribu dan minyak berwarna merah serta hijau," terang Hardy.

Tak sembarang orang bisa masuk apalagi sampai mengikuti pengajian di Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah. Ada gelang khusus sebagai penanda jemaah.

"Gelang ini harus selalu dipakai jika hendak masuk dan mengikuti pengajian," jelas Hardy.

Selain ATM Dapur dan gelang, sejumlah jimat lain juga berada dalam kotak. Bahkan sebuah kaset DVD ber-cover wajah Dimas Kanjeng Taat Pribadi juga ada.

"Video dari kaset ini berisi testimoni penggandaan uang, seperti yang sudah banyak beredar," ujar Hardy. (oke/rin/jos/jpnn)


SAMARINDA – Mapolresta Samarinda akhirnya menerima pengaduan korban penggandaan uang Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah di bawah pimpinan Sultan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News