Ini Penyebab Indonesia Terjebak Sebagai Negara dengan Pendapatan Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menyatakan salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia terjebak sebagai negara berpendapatan menengah (middle income) ialah inkonsistensi dalam struktur ekonomi.
"Tidak konsisten dalam strukturnya,” kata Ahmad Heri Firdaus dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (13/7).
Menurut dia, inkonsistensi struktur ekonomi itu termasuk mengenai tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu terlihat dari data sektor industri yang pada 2020 menjadi penopang, meskipun trennya turun di kisaran 19,7 persen terhadap PDB.
Di sisi lain, tenaga kerja yang bekerja di sektor industri jauh lebih rendah 14,09 persen, karena menumpuk di sektor pertanian yakni hampir 30 persen.
Padahal, kata Heri, kontribusi sektor ini hanya 12,7 persen terhadap PDB.
“Artinya kue ekonomi yang relatif sedikit diperebutkan oleh banyak orang, jadi masing-masing kebagian sedikit-sedikit,” ujarnya.
Heri menilai banyaknya tenaga kerja yang tidak terserap di sektor sekunder maupun tersier membuat Indonesia terjebak dalam negara dengan pendapatan rendah.
Peneliti Indef membeberkan faktor yang menyebabkan Indonesia masuk dalam kategori middle income setelah sekian lama merdeka.
- Menaker Ida Fauziyah Minta FKLPI Terus Tingkatkan Kolaborasi BBPVP Bekasi dengan DUDI
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Wamenaker Afriansyah Berharap Revitalisasi Balai K3 Samarinda Jawab Isu Ketenagakerjaan