Inilah Sejumlah Bisnis yang Terpukul Beroperasinya Tol Pemalang-Batang

Inilah Sejumlah Bisnis yang Terpukul Beroperasinya Tol Pemalang-Batang
Ditutupnya jalan tol fungsional untuk sementara sejak H+1, memberikan keberkahan bagi pedagang di IBC dan Pasar Grosir Setono. Karena dipadati pengunjung yang bebelanja. Foto: M. AINUL ATHO'/RADAR PEKALONGAN

Data dari Pengelola Pasar Grosir Setono, perbandingan antara musim mudik tahun 2016 dengan tahun 2017 sangat jauh.

Saat mudik, penurunan omset mencapai 80 persen dibandingkan mudik tahun lalu.

Saat arus balik, penurunan tetap dirasakan meski lebih tinggi yakni 50 persen. Data itu memang masih menjadi pertanyaan sejumlah pihak.

"Pedagang merasakan betul dampaknya. Penurunan pendapatannya mencapai 80 persen saat mudik, dan 50 persen saat arus balik," tegas Ketua Pengelola Pasar Grosir Setono, Dzul Ilmi.

Pernyataan itu didukung pengakuan dari sejumlah pedagang yang memang merasakan adanya penurunan omset selama mudik tahun ini.

Padahal, musim mudik menjadi salah satu momentum yang dinanti para pedagang batik disana untuk meraup untung besar.

Belum lagi pendapatan potensi pendapatan hotel di Kota Pekalongan. Libur Lebaran, menjadi salah satu momentum 'high season' yang sudah ditunggu para pengusaha hotel.

Tahun lalu, selama H-5 hingga H+7, hotel di Kota Pekalongan full. Tahun ini, dari rentang waktu tersebut ada tiga hari dimana okupansi hotel hanya terisi 35 persen. Akibatnya, ada potensi pendapatan mencapai ratusan juta yang tidak tercapai.

Pengoperasian tol fungsional Pemalang-Batang pada musim mudik lebaran tahun ini berdampak pada pendapatan pedagang kecil, pengusaha dan penjual batik,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News