Inilah Sosok Pilihan Joe Biden untuk Tim Ekonomi

Penunjukan Tanden, yang mengepalai Center for American Progress, pusat pemikiran yang condong ke kiri, mungkin akan menuai kritik dari kelompok kiri.
Tanden, yang merupakan penasihat perawatan kesehatan untuk Obama dan sebelum itu penasihat Hillary Clinton, berselisih dengan kubu progresif mengenai pencalonan presiden 2016 dari Partai Demokrat.
Rouse, ekonom tenaga kerja di Universitas Princeton yang penelitiannya berfokus pada ekonomi pendidikan dan mengatasi ketidaksetaraan kekayaan, sangat disukai oleh kaum progresif. Dia sebelumnya menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi Obama.
Rouse mengkritik tanggapan ekonomi pemerintahan Trump terhadap pandemi, mencatat dalam siniar (podcast) Universitas Princeton pada April bahwa bantuan bisnis kecil telah gagal. Dia juga berbicara mendukung lebih banyak bantuan langsung kepada pekerja melalui majikan mereka, dan menyatakan keprihatinan tentang dampak pandemi terhadap memburuknya disparitas pendapatan.
Adeyemo adalah penasihat keamanan nasional senior Gedung Putih untuk ekonomi internasional selama pemerintahan Obama, serta pembantu utama mantan Menteri Keuangan Jack Lew. Dia saat ini adalah presiden Yayasan Obama.
Bernstein menjabat sebagai kepala penasihat ekonomi Biden saat pemerintahan Obama berjuang untuk menarik Amerika Serikat keluar dari Resesi Besar.
Dia ditugaskan menghitung dan menjelaskan berapa banyak pekerjaan yang diselamatkan oleh tindakan pemulihan yang diperjuangkan Obama pada tahun 2009, dan secara luas diharapkan memiliki peran yang sama menonjol dalam pemerintahan Biden.
Boushey dikenal karena penelitian yang berfokus pada bagaimana ketidaksetaraan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Menjabat kepala eksekutif dan salah satu pendiri Washington Center for Equitable Growth, pusat pemikiran ekonomi progresif, Boushey bekerja dengan tim Biden sebagai penasihat ekonomi tidak resmi.
Biden juga diperkirakan memilih Wally Adeyemo, yang merupakan penasihat ekonomi internasional senior di bawah Presiden Barack Obama
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia