Inklusi Pemuda dan Inovasi Digital Jadi Fokus Pra-KTT 2 Y20 Indonesia

Inklusi Pemuda dan Inovasi Digital Jadi Fokus Pra-KTT 2 Y20 Indonesia
Pemerintah menargetkan tranformasi ekonomi melalui teknologi digital untuk keluar dari middle income trap pada 2045. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK - Inklusi dan inovasi pemuda dalam tata kelola digital mewarnai diskusi para delegasi dan panelis Pra-KTT ke-2 Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 di Lombok, Minggu (24/4).

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan anak muda, serta peraturan berkaitan dengan tata kelola digital.

“(Literasi digital) menjadi PR bagi Indonesia. Pemerintah sudah bangun infrastrukturnya, tetapi kita juga harus membangun literasi digital untuk meraup keuntungan dunia digital, khususnya bagi para generasi muda,” jelas Meutya.

Perkembangan digital tanpa tata kelola digital dinilai tidak efektif. Adanya peraturan yang berkaitan dengan tata kelola digital bisa membuat ekonomi digital lebih berkembang.

"Regulasi perlindungan data pribadi, misalnya, diperkirakan dapat meningkatkan kepercayaan diri konsumen dalam transaksi digital," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Setiaji selaku Asisten Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan mengajak anak muda untuk proaktif menciptakan inovasi teknologi, khususnya di bidang kesehatan.

“Kami membutuhkan lebih banyak inovasi lagi dari para generasi muda, untuk bekerja sama mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada. Mari kita bersama berkolaborasi untuk layanan kesehatan Indonesia yang lebih baik,” ungkap Setiaji.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto mengapresiasi penyelenggaraan diskusi Pra-KTT Ke-2 Y20 Indonesia.

Pada forum ini, Y20 mengajak para delegasi membahas peran serta tantangan yang dihadapi pemuda di tengah kemajuan teknologi digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News