Inovasi Uap Panas Bumi PLTP Kamojang Dongkrak Produksi Bibit Kentang

Inovasi Uap Panas Bumi PLTP Kamojang Dongkrak Produksi Bibit Kentang
Program Kentang Geothermal yang dilakukan PGE. Foto dok PGE

Dengan menggunakan uap geothermal, maka emisi karbon juga dapat diturunkan dari hasil penggunaan bahan bakar konvensional dalam proses sterilisasi cocopeat.

“Kami biasanya hanya tahu sterilisasi cocopeat dilakukan dengan mengukus secara tradisional. Seringkali kami harus membeli cocopeat baru. Uap geothermal dari PGE sangat membantu dalam sterilisasi cocopeat karena bisa digunakan lagi sampai empat kali. Itu sangat menghemat biaya produksi bibit kentang,” ungkap Zamzam Nurzaman, Ketua LMDH Mustika Hutan binaan PGE Area Kamojang.

Program Kentang Geothermal ini merupakan salah satu inisiatif PGE dalam menjalankan bisnis dengan menerapkan aspek environment, social, dan governance (ESG).

Upaya menekan limbah serta menurunkan emisi karbon dari aktivitas sterilisasi menggunakan alat konvensional sejalan dengan aspek lingkungan.

Program Kentang Geothermal yang dilakukan PGE telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan di ajang Asean Energy Awards 2020.

PGE meraih Juara Pertama (winner) dalam kategori ASEAN Energy Renewable Energy Best Practice awards untuk sub-kategori Special Submission.

PGE menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berhasil masuk dan menerima penghargaan pada kategori tersebut.

Penghargaan tingkat kawasan ASEAN ini diberikan pada rangkaian pelaksanaan 38th ASEAN Minister on Energy Meeting di Da Nang, Vietnam pada November 2020.(chi/jpnn)

Program Kentang Geothermal yang dilakukan PGE telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan di ajang Asean Energy Awards 2020.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News