Investasi Rp712 Triliun Antre Masuk

Investasi Rp712 Triliun Antre Masuk
Investasi Rp712 Triliun Antre Masuk
Menurut Chatib, besarnya minat investasi di Indonesia merupakan kombinasi dari beberapa faktor. Pertama, karena lesunya perekonomian global serta laju pertumbuhan ekonomi yang melambat di Tiongkok dan India. "Jadi, Indonesia dipandang sebagai satu-satunya negara dengan pertumbuhan ekonomi stabil," ujarnya.

Kedua, apresiasi mata uang Jepang Yen membuat biaya produksi di Jepang merangkak naik. Karena itu, untuk menekan biaya produksi, perusahaan-perusahaan Jepang pun mulai melirik opsi untuk membuka basis produksi di Indonesia. "Contohnya Toyota," ucapnya. Sebagaimana diketahui, Toyota Group akan membangun fasilitas produksi di Indonesia secara bertahap dengan nilai total investasi hingga Rp 26 triliun.

Faktor ketiga, lanjut Chatib, adalah stabilitas makro dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi, serta potensi pasar yang sangat besar. "Selain itu, strategi menarik investor juga terus kami perbaiki," katanya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan, salah satu investor besar yang kini dalam proses rencana investasi adalah perusahaan baja asal Jepang, Nippon Steel. Selain itu, ada pula perusahaan kimia asal Thailand yang siap menanam investasi hingga USD 6 miliar. "Ini sangat positif. Sebab, baja dan kimia adalah dua produk penting yang sangat kita butuhkan, karena selama ini kita banyak mengimpor dua produk itu," ujarnya. (owi/kim)

JAKARTA--Indonesia bagai magnet kuat yang terus menarik minat investor. Investor domestik maupun luar negeri pun kini berbondong-bondong antre menanamkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News