Irgan Chairul Mahfiz, Prihatin Pancasila

Irgan Chairul Mahfiz, Prihatin Pancasila
Irgan Chairul Mahfiz, Prihatin Pancasila
MULAI terlupakannya Pancasila di kalangan pemuda, membuat Sekjen PPP, Irgan Chairul Mahfiz mengelus dada. Irgan kerap menemukan pelajar yang tidak mampu menjawab dengan benar sila-sila dan lambang yang ada di Pancasila.

’’Kondisinya saat ini, mereka lebih banyak dicekoki dengan mata pelajaran fisika atau kimia misalnya. Ketika ditanya Pancasila, mereka tidak hafal,” ujarnya.

Bahkan, lanjut anggota DPR RI ini, kini sekolah internasional lebih mengejar mata pelajaran global, seperti bahasa Inggris. Belakangan, Mandarin, Jepang dan Arab, tapi mereka memberikan porsi yang sedikit tentang pelajaran Pancasila. ’’Banyak mereka (siswa Indonesia, Red) yang belajar di luar negeri, tidak tahu presiden negaranya sendiri,” tukasnya.

Irgan berharap, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan kembali menerapkan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila). ’’Tetapi caranya perlu ada perbaikan dibanding saat orde baru. Tidak lagi dengan cara dokrin, tetapi lebih komunikatif. Sehingga siswa bisa menyukai dalam mempelajarinya,” beber Ketua Fraksi PPP itu.

Untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan itu, pria kelahiran Batubara, 24 September 1963 ini, juga melakukan sosialisasi terhadap pemuda di daerah pemilihannya di Tangerang. ’’Kita sudah capek lah, dari hari ke hari isi pemberitaan hanya konflik. Baik konflik di masyarakat, maupun elit politik. Mereka telah melupakan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya. (yay)

MULAI terlupakannya Pancasila di kalangan pemuda, membuat Sekjen PPP, Irgan Chairul Mahfiz mengelus dada. Irgan kerap menemukan pelajar yang tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News