Islam Moderat Indonesia Modal Tangkal Paham Radikal

Islam Moderat Indonesia Modal Tangkal Paham Radikal
ISIS. Foto: AFP

Dia mengungkapkan, fakta itu berbeda 180 derajat dengan kondisi di Indonesia.

Dia mengklaim bahwa Indonesia itu mayoritas adalah Islam yang rahmatan lil alamin itu betul-betul terjadi dan bukan isapan jempol dan bukan hanya klaim. Faktanya semua bisa hidup berdampingan di Indonesia.

"Indonesia ini kan sudah mempraktikkan sebaga negara darussalam, negara yang aman. Nah negara yang aman ini menjadi modal untuk membangun peradaban. Bagaimana kalau negaranya perang? Tentunya ya tidak mungkin bisa membangun peradaban. Seperti pertempuran yang terjadi di Timur Tengah sana," jelas Adnan.

Adnan mengungkapkan, atas permintaan banyak negara di Timur Tengah, NU sudah membuka cabang di beberapa negara seperti Afganistan, India, dan Pakistan, juga beberapa negara di Afrika Utara.

Itu fakta bahwa mereka benar-benar ingin meniru Indonesia dalam memelihara kerukunan dan kedamaian hidup bernegara.

Karena itu sebagai tokoh muda NU, Adnan mengimbau kelompok-kelompok radikal itu tidak usah terus menerus menyerang dan menyebarkan propaganda negatif di Indonesia yang aman dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Karena perbedaan yang ada di Indonesia justru bisa menjadi senjata untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.

Artinya, Islam moderat dan Bhinneka Tunggal Ika ini adalah modal besar bangsa Indonesia untuk memerangi radikalisme dan terorisme.

Islam moderat yang berkembang di Indonesia terbukti mampu membangun konstruksi antaragama dalam perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News