Islamofobia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Upaya aktivis Islam untuk menghidupkan Partai Masyumi tidak diizinkan oleh Soeharto.
Para pembantu terdekat Soeharto memprakarsai gerakan intelijen untuk menghancurkan kekuatan Islam politik.
Salah satu yang paling legendaris adalah perburuan terhadap anggota-anggota organisasi Komando Jihad, sebuah organisasi yang diduga diciptakan oleh intelijen untuk mendiskreditkan Islam politik.
Paruh pertama kekuasaan Soeharto ditandai dengan kebijakan yang sangat represif terhadap Islam.
Soeharto memanfaatkan ABRI sebagai tulang punggung kekuasaannya sekaligus sebagai kekuatan untuk meredam Islam politik.
Soeharto ialah maestro dalam menjaga keseimbangan politik.
Dia menjaga semua kekuatan-kekuatan politik supaya tetap berada pada kontrolnya.
Situasi berubah pada 1990-an ketika ABRI mulai gerah terhadap kebijakan Soeharto, terutama setelah anak-anak Soeharto berbisnis dan mendapatkan banyak konsesi dan monopoli.
Mahfud MD menegaskan bahwa Islamofobia, atau ketakutan terhadap Islam, tidak ada di Indonesia.
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Periksa Staf UGM hingga KPU RI
- 5 Berita Terpopuler: Ada yang Harus Dicermati, Honorer Database BKN yang Ikut PPPK Tahap Dua Banyak Banget, Semangat Ya!
- Mahfud MD Sebut Gaduh Ijazah Palsu Jokowi Tak Memberi Manfaat Nyata Buat Negara
- Prabowo Berkomentar soal Ijazah Palsu Jokowi, Pengamat Beri Penilaian