Ismail Bolong

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ismail Bolong
Ilustrasi Polri. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pengungkapan japrem ala AA ini diduga menjadi bagian dari perang bintang di antara para jenderal di tubuh Polri.

Ketika kasus Ferdy Sambo sedang ramai-ramainya, muncul juga info grafis yang menggambarkan jaringan ‘’Kaisar Sambo’’, yang melibatkan jaringan jenderal polisi yang diduga terlibat dalam bisnis haram 303 alias perjudian.

Dalam info grafis itu tergambar secara detail siapa saja jenderal polisi yang menjadi bagian dari geng ‘’Kaisar Sambo’’ dan bandar-bandar judi yang terlibat di dalamnya.

Dalam info grafis itu digambarkan aliran dana dan juga skema operasi jaringan haram ini. Nama-nama yang disebut antara lain, FI, dab NA.

NA dicopot dari jabatannya karena dianggap bertanggung jawab terhadap Tragedi Kanjuruhan. Posisinya diganti oleh Irjen TM  yang sebelumnya bertugas sebagai kapolda Sumatera Barat. Belum sempat dilantik, TM sudah ditangkap, karena dugaan menjual barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat 5 kilogram.

Penyergapan terhadap TM dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Nama FI pun berkibar atas prestasi ini. Tetapi, di balik penyergapan itu muncul isu mengenai perang bintang di antara para jenderal di lingkungan Mabes Polri.

Penyergapan terhadap TM disebut-sebut sebagai gerakan ‘’The Empire Strike Back’’, serangan balik oleh kelompok Kaisar Sambo terhadap pesaing-pesaingnya di kepolisian.

Rupanya Kaisar Sambo bukan satu-satunya kaisar di lingkungan mabes polri. Diduga masih ada kaisar-kaisar lain yang punya jaringan sendiri. Pengungkapan dugaan suap arloji mewah terhadap AA diduga menjadi bagian dari perang bintang yang melibatkan para kaisar di lingkungan Polri.

Ismail Bolong sudah mencabut pengakuannya mengenai japrem yang melibatkan AA. Meski demikian tidak berarti kasus selesai atau case closed.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News