Israel dan AS Ganjal Langkah Palestina, Imbau ICC Tolak Keanggotaan
Sabtu, 03 Januari 2015 – 11:10 WIB
'Israel jelas akan menghambat langkah (Palestina) untuk memaksakan kehendaknya atas kami. Itu persis seperti yang telah kami lakukan di Dewan Keamanan (DK) PBB,' tegas Netanyahu beberapa saat setelah Abbas menandatangani proposal keanggotaan ICC. Pada Rabu lalu DK PBB menolak resolusi rancangan Palestina yang berisi ultimatum agar Israel menghentikan aksi pencaplokan dan pendudukan wilayahnya.
Dalam resolusinya, Palestina mendesak Israel untuk berhenti memekarkan permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Jerusalem Timur. Palestina memberikan waktu 12 bulan pada Israel untuk menghentikan aksi sepihaknya tersebut. Selain itu, pemerintahan Abbas mengultimatum Israel agar memanggil pulang seluruh penduduknya dari wilayah Palestina.
Terkait dengan pembebasan wilayah Palestina dari penduduk Israel tersebut, Abbas memberikan waktu sampai akhir 2017. Jerusalem Timur, menurut pemimpin 79 tahun itu, harus bersih dari Israel. Sebab, Palestina bakal menjadikan wilayah tersebut sebagai ibu kota pemerintahan. Sayangnya, langkah Palestina itu tidak mendapatkan restu DK PBB.
Menurut DK PBB, penetapan batas waktu bukan cara bijak untuk menyelesaikan sengketa abadi Israel dan Palestina. AS yang merupakan salah satu negara paling kuat dalam keanggotaan DK PBB menentang keras resolusi tersebut. Washington berharap, konflik Israel dan Palestina bisa diakhiri dengan manis di meja perundingan. Tetapi, sejauh ini perundingan damai tidak pernah menghasilkan solusi yang efektif. (AP/AFP/alarabiya/hep/c20/ami)
RAMALLAH - Upaya Palestina untuk mewujudkan cita-citanya menjadi negara masih berliku. Pada Kamis (1/1) pemerintahan Abu Mazen alias Mahmoud Abbas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia