Israel Punya Beberapa Versi

Soal Penyerangan Kapal Misi Bantuan

Israel Punya Beberapa Versi
SAKSI BISU - Kapal Mavi Marmara yang belum lama ini diserang Israel di perairan internasional, saat coba membawa rombongan utama misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Foto: Ilkhabergazetesi.com.
Harian Haaretz melaporkan, rancangan pertama Forum of Seven tentang investigasi internal itu melibatkan dua pengamat asing. "Tim investigasi internal itu terdiri atas panel juri Israel dan dua pengamat asing, yang masing-masing berasal dari AS dan satu negara Eropa," terang surat kabar Israel tersebut. Konon, panel juri itu tidak berhak menerbitkan subpoena (panggilan tertulis untuk sidang). Selain itu, rekomendasi mereka tidak akan memiliki kekuatan hukum yang mengikat.

Terpisah, Menteri Pertahanan Ehud Barak menegaskan bahwa pasukan khusus Israel yang terlibat dalam insiden 31 Mei lalu itu tidak perlu menjalani interogasi. "Komite (tim) investigasi boleh saja mendengarkan kesaksian dari para menteri. Tapi, mereka tidak berhak melakukan penyelidikan langsung terhadap anggota pasukan khusus yang terlibat dalam insiden itu," terang politikus berusia 68 tahun tersebut.

Longgarkan Blokade
Associated Press melaporkan bahwa Israel akhirnya melonggarkan blokade ke Jalur Gaza. Beberapa komoditas yang semula dilarang memasuki wilayah Palestina itu, kini diizinkan. "Israel mencabut larangan masuk untuk soda, jus, selai, rempah-rempah, keripik, biskuit, permen, dan krim cukur," kata Raed Fattouh, pejabat kantor penghubung Palestina.

Mulai kemarin, imbuh Fattouh, sejumlah komoditas yang blokadenya dicabut itu sudah mulai masuk Gaza. Hari ini atau besok, dia yakin jumlah barang "langka" yang biasanya harus diselundupkan dari Mesir itu akan semakin banyak di pasaran. Sayang, komoditas-komoditas penting yang sangat dibutuhkan masyarakat Gaza masih tetap dilarang masuk, seperti semen, besi baja, dan beberapa bahan bangunan.

JERUSALEM - Israel terlihat serius mengagendakan investigasi internal insiden Gaza Freedom Flotilla akhir bulan lalu. Kemarin (9/6), dalam rapat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News