Izin PJTKI Pengirim Winfaidah Dicabut
Rabu, 22 September 2010 – 07:14 WIB
JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menindaklanjuti kasus penganiayaan dan pemerkosaan terhadap Winfaidah, TKI 26 tahun yang bekerja di Malaysia. Izin perusahaan PJTKI alias Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan gadis asal Lampung itu untuk bekerja di luar negeri. Muhaimin mengatakan bahwa hak-hak Winfaidah selama bekerja di Penang, Malaysia akan dipenuhi. Dia berkoordinasi dengan atase ketenagakerjaan di KBRI Kuala Lumpur Malaysia untuk mengurus semua hak-hak buruh migrant tersebut secara tuntas.
"Saya sudah perintahkan untuk memrosesnya. Sebelum dicabut izinnya harus diperiksa dan dilakukan pemenuhan hak-hak TKI yang bersangkutan," ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta Selasa (21/9) kemarin. Saat ini Muhaimin sedang berada di Denpasar, Bali untuk melakukan kunjungan kerja.
Baca Juga:
Menteri yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan, selama moratorium diberlakukan tidak ada pengiriman TKI ke Malaysia. Alumnus UGM itu mengancam akan mencabut izin PPTKIS yang tidak menaati aturan tersebut. Menurut dia pelarangan tersebut dijalankan secara sinergis dengan pembenahan sistem. "Karena itu, sebelum moratorium dibuka secara resmi tidak ada satupun yang boleh melakukan pengiriman," terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menindaklanjuti kasus penganiayaan dan pemerkosaan terhadap Winfaidah, TKI 26
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI
- 5 Berita Terpopuler: Info Penting, Lulusan SMA Berpeluang dalam CPNS & PPPK 2024, tetapi Honorer Non-Database BKN Siap-Siap
- Bank DKI dan Perumda Pasar Pakuan Jaya Berikan Kredit Kepemilikan Tempat Usaha
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045