Jabar Perkuat Impor Regional Antisipasi Perlambatan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Jabar Perkuat Impor Regional Antisipasi Perlambatan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Kantor Bapenda Jabar, Jl. Soekarno Hatta Kota Bandung, Senin (17/2/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar)

"Yang selama ini banyak bergantung ke China, kita geser mencari impor regional yang selama ini belum maksimal. Daripada impor ke luar, lebih baik impor ke Sulawesi, Jatim, dan Sumatera," ucap Kang Emil.

"Sehingga Jabar harus tangguh terhadap guncangan-guncangan ekonomi dunia dan krisis kesehatan dengan menguatkan ekonomi regionalnya," katanya.

Selain itu meski LPE Jabar turun di 2019 (yoy), Kang Emil menegaskan bahwa tiga indeks di Jabar menorehkan catatan positif, yakni angka kemiskinan turun dari 7,25 persen di 2018 menjadi 6,82 persen pada 2019, daya beli naik dari 10,79 persen (2018) menjadi 11,15 persen (2019), serta gap gini ratio yang turun.

"(Gap gini ratio turun) dari 0,4 sekian menjadi 0,39. Jadi poinnya, walaupun pertumbuhan terdampak global ini turun, tetapi fundamental-fundamental ekonomi performa Jabar bagus," tutur Kang Emil.

"Warga miskinnya turun, daya belinya naik, gap (gini ratio) juga mengecil," tegasnya. (ikl/jpnn)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Kantor Bapenda Provinsi Jabar, Kota Bandung, Senin (17/2/20).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News