Jadi Saksi, Ibrahim Tak Kuasa Tahan Emosi

Jadi Saksi, Ibrahim Tak Kuasa Tahan Emosi
Jadi Saksi, Ibrahim Tak Kuasa Tahan Emosi
JAKARTA - Persidangan terdakwa kasus suap terhadap hakim Pengadilan Tinggi (PT) Tata Usaha Negara DKI Jakarta, Adner Sirait dan DL Sitorus di Pengadilan Tipikor, Senin (23/8), diwarnai perdebatan antara pihak terdakwa dengan saksi. Saksi yang diajukan kali ini adalah Ibrahim, mantan Hakim di PTUN Jakarta.

Ibrahim  sempat mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi saat  diberondong pertanyaan terdakwa dan kuasa hukumnya. Bahkan Ketua Majelis Hakim Tipikor, Jupriyadi, beberapa kali turun tangan untuk menenangkan Ibrahim. "Saudara saksi jangan emosi," kata Jupriyadi.

Dalam sidang ini, Ibrahim dan terdakwa Adner saling berbantahan mengenai pembuatan kontra-memori banding untuk perkara PT Sabar Ganda di PTUN yang ditangani Ibrahim. Mereka juga berdebat soal kronologis penyerahan uang sebesar Rp300 juta. Versi Adner, uang itu adalah permintaan dari Ibrahim sebagai imbalan agar Ibrahim membantu memenangkan perkara dan Adner juga tidak perlu membuat kontra-memori banding.

Adner mengaku beberapa kali didesak Ibrahim melalui telepon agar uang itu segera diserahkan. Penyerahan uang ini menurutnya dilakukan dipinggir jalan ketika mobil Ibrahim menyalip mobilnya.

JAKARTA - Persidangan terdakwa kasus suap terhadap hakim Pengadilan Tinggi (PT) Tata Usaha Negara DKI Jakarta, Adner Sirait dan DL Sitorus di Pengadilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News