Jadi Saksi Meringankan, JK Beber Uang untuk Bebaskan Sandera
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengakui ada pengeluaran dari Kementerian Luar Negeri untuk membebaskan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina. Hal itu disampaikan pria yang dikenal dengan inisial JK itu saat menjadi saksi meringankan untuk mantan Sekretaris Jenderal Kemenlu Sudjadnan Parnohadiningrat.
Sudjadnan merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi penyelenggaraan seminar internasional di Kemenlu tahun 2004-2005. Pada persidangan itu majelis hakim bertanya ke JK tentang adanya uang untuk pembebasan WNI yang disandera di Filipina.
"Apa saudara tahu pernah ada uang non-formal yang dikeluarkan Kemenlu untuk membebaskan sandera di Mindanau?" tanya hakim ketua Nani Indrawati dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (4/6).
"Saya tahu bahwa ada dana membayar suatu biaya untuk pembebasan," jawab Kalla.
Pria yang kini memimpin Palang Merah Indonesia itu menjelaskan, soal pembebasan sandera menjadi kewajiban dari Kemenlu. "Vocal point-nya adalah deplu, otomatis dari deplu. Karena diplomasi lewat kedutaan kita di sana otomatis deplu," ucapnya.
Hanya saja JK mengaku tidak mengetahui sumber uang untuk pembebasan sandera. Sebab, baginya keselamatan jiwa lebih penting.
"Sebagai wapres saya tidak tahu, keselamatan jiwa lebih penting, mana lebih penting jiwa anda atau bicara tentang uang lelah atau apa," tandas JK. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengakui ada pengeluaran dari Kementerian Luar Negeri untuk membebaskan warga negara Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dina Hidayana: Political Gastronomy Harus jadi Landasan Program Makan Siang Gratis
- Seleksi PPPK: Pernyataan Terbaru Ketum PGRI terkait Guru Swasta & Honorer Negeri
- Honorer Lulus PPPK Wajib Syukuran Seperti Ini, Sesuai Permintaan Bupati, Bukan Potong Kambing
- Waspada Cuaca Hari Ini untuk Sebagian Besar Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Gempa Garut Bikin Rusak Bangunan, Korban Bertambah, BMKG Punya Info Penting
- Polisi Dalami Isi Telepon Brigadir RA yang Tewas di Mampang