Jakarta Banjir Klaim Asuransi
Senin, 21 Januari 2013 – 07:17 WIB
JAKARTA--Banjir bandang yang melanda Jakarta pekan lalu diproyeksi memicu klaim asuransi. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi klaim bisa naik mencapai Rp 4 triliun, khususnya untuk ganti rugi terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi pada gedung perkantoran hingga kawasan industri. ulian memaparkan, realisasi klaim properti akan lebih banyak lantaran beberapa wilayah yang sebelumnya tidak diperkirakan masuk dalam area terdampak, sebaliknya tahun ini menjadi korban. Misalnya saja kawasan padat perkantoran di sekitar Bunderan Hotel Indonesia. Selain itu klaim juga mengalir pada comercial building, hotel, mal, perkantoran, pertokoan, serta residensial tipe menengah ke atas.
Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor mengatakan klaim bencana terparah khususnya banjir di Jakarta kerap terjadi dalam siklus lima tahunan. Pada 2002, pihaknya mencatat asuransi properti yang dibayarkan oleh industri asuransi akibat banjir Jakarta mencapai Rp 1,52 triliun. Yang terdiri dari pengajuan klaim 1.145 polis untuk rumah, 547 polis bangunan komersial, dan 780 polis pabrik.
Baca Juga:
Sementara pada banjir 2007, perkiraan klaim yang dibayar untuk sektor properti meningkat mencapai Rp 2,063 triliun."Prediksi kami klaim properti bisa naik dua kali lipat," ungkap Julian kepada Jawa Pos, kemarin (20/1).
Baca Juga:
JAKARTA--Banjir bandang yang melanda Jakarta pekan lalu diproyeksi memicu klaim asuransi. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi klaim
BERITA TERKAIT
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024
- Berkat Fasilitas dari Bea Cukai, Produk Tenun Asal Yogyakarta Tembus Pasar di 4 Negara Ini
- JCC Ungkap Alasan Proyek Tol Japek II Pakai Desain And Build