Jam Dua Malam

Oleh Dahlan Iskan

Jam Dua Malam
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu akan menimbulkan pro-kontra, tetapi setidaknya Trump punya alasan untuk menggugat. Lalu, apa pun putusan Mahkamah Agung nanti, aturan pemilu di AS menjadi lebih terperinci.

Baca Juga:

Maka bagi Trump, pemilu di AS sudah selesai. Yakni tepat pukul 24.00 tanggal 3 November 2020.

Ia yang menang besar. Biarpun di lapangan penghitungan suara masih terus berjalan. Masih jutaan suara yang belum dihitung.

Panitia pemilu sendiri berpegang pada peraturan yang dikeluarkan negara bagian. Di AS, semua urusan pemilu adalah urusan negara bagian.

Beberapa negara bagian itu –termasuk Pennsylvania– sudah mengeluarkan produk hukum: penghitungan suara boleh terus dilakukan sampai seminggu setelah tanggal 3 November.

Bagaimana dengan adanya produk hukum daerah seperti itu?

Itulah yang membuat Trump tetap menggugat ke Mahkamah Agung. Maksudnya, termasuk produk hukum negara bagian seperti itu harus dinyatakan tidak sah: melanggar konstitusi.

Tentu tidak hanya itu hukum yang ada di negara bagian. Dua negara bagian di AS misalnya –Nebraska dan Maine– tidak menganut prinsip winner takes all.

Bagi Indonesia barangkali memang lebih baik kalau Trump yang menang. Pabril-pabrik yang di Tiongkok bisa pindah ke Indonesia –kalau tidak didahului Vietnam, Kamboja atau Thailand.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News