JAMBI : Wahyuningsih Pilih Mati, Daripada Ulang UN

JAMBI : Wahyuningsih Pilih Mati, Daripada Ulang UN
JAMBI : Wahyuningsih Pilih Mati, Daripada Ulang UN

Namun usai salat, korban tak kunjung keluar dari kamarnya. Sekitar pukul 18.00 WIB, saat salah satu kakak korban masuk ke kamar, betapa terkejut dia karena melihat kondisi korban sudah kepayahan. Saat itu korban masih dalam kondisi sadar. Diduga korban meminum fungisida, zat kimia yang biasa digunakan untuk membasmi hama pada tanaman.

Seisi keluarga pun sontak panik. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Bratanata (dulu DKT red) untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, sesampainya di rumah sakit nyawa korban ternyata sudah tak tertolong lagi.  Diduga korban sudah menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

‘’Kami mengetahui kondisi korban sekitar pukul 18.00 WIB. Kondisinya sudah payah walau masih sadar, sehingga kami berupaya menolongnya dengan membawa ke rumah sakit,’’ ujar Kakak korban.

Ditambahkannya, nyawa adiknya tak tertolong lagi karena racun sudah menjalan di dalam badannya. Dia sendiri sangat menyayangkan pihak sekolah yang mengumumkan hasil UN pada sore hari, yang berakibat fatal pada adiknya.Kapolres Muarojambi, AKBP Hudit Wahyudi, melalui Kapolsek Muarosebo, AKP Mawardi, mengatakan saat mengetahui ada siswa yang bunuh diri, anggotanya langsung turun dan melihat langsung kondisi korban di lapangan. Diketahui korban merupakan siswa SMK 3 dan satu-satunya siswa yang tak lulus UN di sekolahnya. Itulah yang membuatnya kecewa dan diduga mengakibatkan korban berbuat nekat.

‘’Menurut keluarga korban, Wahyuningsih memang sangat kecewa. Namun saat diantar gurunya pulang ke rumah, kakaknya sudah menasehatinya agar tabah dan jangan banyak pikiran. Saat itu terlihat korban mengerti,’’ kata Kapolsek.

BISA jadi, Wahyuningsih seorang siswi SMK 3 Muarojambi bukan korban pertama yang  tega mengakhiri hidupnya gara-gara tidak lulus Ujian Nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News