Jangan-Jangan Taliban Masih Keturunan Yahudi

Jangan-Jangan Taliban Masih Keturunan Yahudi
Pasukan Taliban berpatroli di depan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 2 September 2021. Foto: Stringer/Reuters

Pada abad ke-19, sejumlah orang Barat yang mengunjungi wilayah Pashtun juga menjadi yakin bahwa suku itu keturunan Israel.

Sejarawan Joseph-Pierre Ferrier dalam bukunya yang bertitel History of The Afghans terbitan 1858 menuliskan tentang salah satu suku utama Pashtun bernama Yusefzai (Anak-anak Yusuf).

Menurut Ferrier, kepala suku Yusefzai pernah menghadiahkan Alkitab berbahasa Ibrani dan berbagai barang yang digunakan dalam peribadatan kuno mereka kepada Raja Persia Nader Shah Afshar.

Seorang tentara kolonial Inggris di India Mayor Henry W Bellew, dalam bukunya yang berjudul The Lost Tribes punya cerita lain yang memperkuat dugaan soal Pashtun berasal dari Israel.

“Kami mendapati rute orang-orang Israel dari Media ke Afghanistan dan India ditandari serangkaian stasiun perantara yang memuat nama banyak suku dan secara jelas mengindikasikan tahapan perjalanan panjang yang sulit,” tutur Bellew dalam bukunya yang diterbitkan pada 1891 itu.

Freund tak berhenti di situ. Dia juga menyitat tulisan mantan Presiden Israel Yitzchak Ben-Zvi. Tak hanya dikenal sebagai politikus ulung, Presiden Kedua Israel itu juga ahli sejarah.

Ben-Zvi dalam penelitiannya tentang diaspora Yahudi menulis soal suku-suku di Afghanistan dan tradisi mereka.

“Suku-suku Afghan, di antaranya Yahudi yang telah hidup selama beberapa generasi, merupakan muslim yang hingga saat ini mempertahankan tradisi leluhur mereka dari Sepuluh Suku,” demikian Ben-Zvi menuliskan hasil studinya pada 1957.

Beragam fakta tentang tradisi Yahudi yang dipraktikkan suku-suku di Afghanistan, merupakan hal yang tak bisa dikesampingkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News