Jangan-Jangan Taliban Masih Keturunan Yahudi

Jangan-Jangan Taliban Masih Keturunan Yahudi
Pasukan Taliban berpatroli di depan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 2 September 2021. Foto: Stringer/Reuters

Sepuluh Suku itu juga dikenal dengan sebutan The Ten Lost Tribes atau Sepuluh Suku yang Hilang.

Istilah itu merujuk pada sepuluh suku di Kerajaan Israel Utara yang tak diketahui keberadaannya setelah serbuan Imperium Assyria pada abad ke-8 sebelum Masehi.

Memang Ben-Zvi tidak memiliki bukti cukup untuk menyimpulkan suku-suku di Afghanistan berasal dari Sepuluh Suku.

Namun, dia menegaskan beragam fakta tentang tradisi Yahudi yang dipraktikkan suku-suku di Afghanistan jelas merupakan hal yang tak bisa dikesampingkan.

“Fakta bahwa tradisi ini, tidak ada lainnya, telah bertahan di antara suku-suku tersebut merupakan pertimbangan penting,” katanya.

Cendekiawan modern pun telah menyajikan berbagai pengetahuan tentang subjek itu. Misalnya, ilmuwan India Dr. Navraz Aafreedi yang berlatar belakang Pashtun juga telah menulis secara ekstensif tentang hubungan antara nenek moyangnya dengan orang-orang Israel pada masa lampau.

Peneliti lainnya, Dr. Eyal Be’eri, mencatat serangkaian adat dan tradisi Pashtun yang identik dengan Yahudi.

Misalnya, menyunatkan anak pada hari kedelapan setelah kelahiran, menahan diri dari mencampur daging dan susu, menyalakan lilin pada hari Sabat, bahkan menerapkan perkawinan levirat.

Beragam fakta tentang tradisi Yahudi yang dipraktikkan suku-suku di Afghanistan, merupakan hal yang tak bisa dikesampingkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News