Jangan-Jangan Taliban Masih Keturunan Yahudi

Jangan-Jangan Taliban Masih Keturunan Yahudi
Pasukan Taliban berpatroli di depan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 2 September 2021. Foto: Stringer/Reuters

“Cendekiawan lain telah mencatat kesamaan antara hukum adat suku Pashtun, Pasthunwali, dan tradisi-tradisi Yahudi,” ujar Freund dalam opininya.

Untuk memperkuat asumsi itu, Freund juga menyitat penelitian soal DNA suku Khattak, salah satu klan di Pashtun. Rujukannya ialah artikel jurnal Mitochondrial DNA pada 2017 yang mengungkap adanya koneksi genetik antara konglomerasi Yahudi di suku Khattak.

Freund juga merujuk pada antropologis dari Hebrew University Dr. Shalva Weil yang mencatat kaitan antara Pashtun dengan sepuluh suku Israel yang hilang.

“Ada lebih banyak bukti meyakinkan tentang mereka daripada orang lain,” tutur Freund mengutip Shalva Weil.

Walakin, Freund juga mengakui catatan sejarah itu tak akan meluluhkan Taliban yang begitu anti-Israel.

“Tak ada Pashtun yang diketahui telah menunjukkan minat publik untuk kembali ke akar Yahudi mereka,” paparnya.

Fakta itu juga diyakini tak akan membuat Taliban yang fanatik soal teologi mau bermigrasi (aliyah) ke Israel. Andaikan Pasthun secara sejarah dan biologis terhubung dengan orang-orang Israel, hal itu bukan berarti bahwa besok mereka akan pindah ke agama Yahudi dan datang untuk tinggal di Tanah Israel.

Namun, Freund juga mengajak warga Yahudi membangun koneksi dengan Pashtun di luar Afghanistan.

Beragam fakta tentang tradisi Yahudi yang dipraktikkan suku-suku di Afghanistan, merupakan hal yang tak bisa dikesampingkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News