Jantung Babi

Oleh: Dahlan Iskan

Jantung Babi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

David sudah diberi tahu bahwa transplant jantung babi itu kemungkinan gagalnya tinggi. Belum pernah ada orang bisa hidup dengan menggunakan jantung babi. Ups... Pernah. Ada.

Namun, hanya bisa hidup dua hari. Di hari kedua, penerima transplant jantung babi itu meninggal. Setidaknya pernah ada.

Yang melakukan transplant ''hidup dua hari'' itu Prof Robert Montgomery. Ia ahli bedah jantung. Ia sendiri pernah sakit jantung –parah sekali. Ia menjalani transplant jantung –dari jantung manusia.

Prof Robert terus melakukan penelitian terhadap jantung babi. Lalu mempraktikkannya.

Ketika pasiennya meninggal, di hari kedua itu, Prof Robert terus membiarkan jantung babi itu berfungsi. Itu karena si pasien baru meninggal di tingkat ''meninggal batang otaknya''.

Banyak organ lainnya masih berfungsi. Termasuk jantung babi yang ditempatkan di luar tubuh pasien.

Masih ada waktu satu hari lagi untuk mengamati fungsi jantung babi itu. Ternyata masih bekerja secara normal. Sampai akhirnya si pasien benar-benar meninggal –jantung babi itu berhenti.

"Keberhasilan Prof Griffith di Maryland adalah kelanjutan dari apa yang pernah saya lakukan," ujar Prof Robert.

Manusia ternyata bisa hidup dengan menggunakan jantung babi. Sudah terbukti minggu lalu. Di Maryland, Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News