Jatah Demokrat dan PKS Berkurang
Muhaimin dan Andi Mallarangeng Aman dari Reshuffle
Rabu, 19 Oktober 2011 – 04:44 WIB
"Ini semata-mata untuk mewadahi kaum profesional yang tidak berasal dari parpol, sedangkan kaum profesional itu diperlukan untuk efektifitas kabinet ini," tutur SBY tentang alasan pengurangan jatah parpol itu, tadi malam. Saat mengumumkan hasil kocok ulang di ruang Kredensial, Istana Merdeka, SBY didampingi Wapres Boediono dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Baca Juga:
Pos yang ditinggalkan PKS dan Demokrat itu memang diisi wakil profesional. Mereka adalah muka lama di KIB jilid dua yang digeser, yakni Menpar dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangesti (sebelumnya mendag) dan Menristek Gusti Muhammad Hatta (sebelumnya menristek).
"Sesuai dengan kesepakatan koalisi, pengurangan dan penambahan, tentu presiden berkonsultasi dengan parpol bersangkutan," kata SBY.
Presiden menjelaskan, lima dasar dan pertimbangannya dalam melakukan penataan koalisi. Yakni hasil evaluasi kinerja dan integritas, faktor the right man on the right place, kebutuhan organisasi, masukan dan aspirasi masyarakat, serta pertimbangan faktor persatuan dan kemajemukan. "Tentu dengan tidak meninggalkan integritas dan kapasitas para calon menteri," katanya.
JAKARTA - Komposisi jatah kursi partai politik dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua mengalami perubahan. Dua dari enam parpol anggota
BERITA TERKAIT
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Peran DUDI dalam Kembangkan SDM Terampil di Indonesia
- Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Mencari Keadilan ke MA
- Kemnaker Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
- Bencana di Sulsel Akibat Kerusakan di Area Gunung Latimojong
- Wamenaker Afriansyah Bicara Pentingnya Taspen yang Beri Perlindungan Finansial Bagi ASN
- Kepala BSKDN Minta Pemprov Malut Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi