Jawa Pos Catat Sejarah Asian Newspaper Focus

Jawa Pos Catat Sejarah Asian Newspaper Focus
SEJARAH COVER- Azrul Ananda, Direktur Jawa Pos, bersama Thomas Jacob (kiri) dan Gilles Demptos, di depan kantor WAN-IFRA, penerbit Asian Newspaper Focus, di Singapura Selasa (29/6). Foto: MASANY AUDRI/JAWA POS
"Untuk kali pertama sejak Asian Newspaper Focus terbit 14 tahun lalu, kami menampilkan dua sosok di halaman depan: Dahlan Iskan dan putranya Azrul Ananda. Dahlan karena menjadikan Jawa Pos seperti sekarang, dan Azrul karena membawanya ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Kami benar-benar kagum dengan fokus terhadap pembaca muda, dan bagaimana DetEksi mampu mengikat generasi muda," tutur Jacob.

Selasa kemarin (29/6), Jacob dan Gilles Demptos (editor Asian Newspaper Focus) menyerahkan penerbitan tersebut kepada Azrul Ananda, direktur Jawa Pos, di kantor WAN-IFRA di Singapura.

"(Jawa Pos dan Deteksi) bisa menjadi contoh bagi koran-koran lain di dunia yang sedang menghadapi kesulitan dalam mengembangkan readership (jumlah pembaca, Red)," ucap Jacob.

Dalam Asian Newspaper Focus terbaru tersebut, artikel tentang Jawa Pos ditulis dalam tiga halaman. "Ini juga sesuatu yang baru. Biasanya, feature utama kami hanya terbit dua halaman," ungkap Gilles Demptos, pria asal Prancis yang beberapa waktu lalu terbang ke Surabaya untuk menengok langsung markas Jawa Pos.

SINGAPURA - Menyambut ulang tahun ke-61 pada 1 Juli besok, harian Jawa Pos mencatat sejarah unik. Asian Newspaper Focus, media acuan utama industri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News