Jejak Pertempuran Dua Korea Masih Tampak

Jejak Pertempuran Dua Korea Masih Tampak
Tentara Korsel mengawasi wilayah Korut dari Pos Observasi Dora. Foto: DOAN WIDHIANDONO/JAWA POS

Wilayah industri itu ada di wilayah Korut. Namun, pengoperasiannya ”dibantu” ahli dan pekerja yang disuplai Korsel. Boleh dibilang, Kaesong adalah bibit-bibit perdamaian Korut-Korsel.

Stasiun Dorasan benar-benar nyambung dengan jalur kereta utara pada Juni 2003. Sayang, kerja sama itu tak abadi.

Berbagai ketegangan dan provokasi mulai 2013–2016 oleh kedua negara membuat Kaesong ditutup tahun lalu. Akibatnya, Stasiun Dorasan pun menjadi stasiun terakhir di wilayah paling utara Korsel.

Wajah Stasiun Dorasan terlihat modern dan rapi. Persis dengan bandara. Tapi sepi. Tak ada penumpang.

Papan-papan dengan tulisan elektronik tak lagi memaparkan jadwal kereta. Ia hanya menunjukkan tulisan kuning tentang sejarah stasiun.

Ada pintu penumpang yang tak lagi pernah dibuka. Di bagian atas ada tulisan To Pyeongyang. Tapi, di baliknya hanya ada kesunyian.

Tak ada lagi kereta lewat. Apalagi sampai mampir ke negeri utara yang awalnya saudara.

Stasiun itu pun menjadi tetenger pedihnya perpisahan kedua negara. Di situ dipajang pidato komplet Presiden George W. Bush saat kedua negara sepakat menyambungkan jalur kereta.

Sesosok prajurit Korsel langsung naik ke bus. Tanpa berbicara, dia langsung menghampiri tiap kursi penumpang yang sudah siap dengan paspor terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News