Jelang Lebaran, Harga Pinang Anjlok, Petani Terpukul

Jelang Lebaran, Harga Pinang Anjlok, Petani Terpukul
Petani sedang menjemur buang pinang. Foto: jambiekspres/jpg

"Iya, harga pinang sekarang sedang turun," akunya.

Sebelumnya harga pinang Rp 6.700, kondisi kadar air 90 persen, saat ini hanya tinggal Rp 6.000 per kilo gramnya. Sedangkan untuk kadar air 30 persen yang sebelumnya Rp 16.000, menjadi Rp 14.000.

"Tidak begitu drastis, biasanya setelah lebaran, harganya kembali naik," akunya.

Kata Dia, salah satu penyebab turunnya harga pinang, Andak tidak mengetahui dengan jelas, apa pengaruh buah pinang yang melimpah atau dolar.

"Kalau buahnya memang banyak saat ini, kita tidak tau apa karena buah pinang yang banyak menjadi pemicu turunnya harga, kita juga tidak tau,” tegasnya.

Tak hanya di Tanjung Jabung Timur, di Tanjung Jabung Barat, juga anjlok. Petani Pinang di Desa Lumahan, mengatakan, harga pinang turun sejak beberapa hari lalu.

"Harga pinang makin merosot, kami sangat berharap bisa naik lagi seperti dulu, rupanya makin terpuruk," keluh Jali.

Harga pinang, berbanding terbalik dengan harga sembako yang terus merangkak naik. Ekonomi makin sulit dan rumit dirasakan para petani di Tanjabbar. Anjloknya harga pinang dinilai sudah mencapai titik terendah, ini membuat ribuan petani di Tanjabbar merasakan dampaknya.

Komoditi andalan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat tak lagi bisa diandalkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News