Jelang Makan Malam, Obama dan Duterte Saling Pandang, Lalu..

Jelang Makan Malam, Obama dan Duterte Saling Pandang, Lalu..
Presiden AS, Barack Obama, di sela gala dinner KTT ASEAN di National Convention Center, Vientiane, Laos. Foto: AFP

jpnn.com - VIENTIANE - Forum regional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN berakhir, dengan diwarnai pemandangan mengejutkan, Kamis (8/9). 

Dua presiden Barack Obama (AS) dan Rodrigo Duterte (Filipina), saling berjabat tangan dan berbincang ringan. Sebelumnya kedua kepala negara sedang 'Perang Dingin'. "Saya sangat senang (pertemuan) itu terjadi,’’ kata Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay. 

Pertemuan tak resmi itu terjadi Rabu malam (7/9). Tepatnya, sesaat menjelang jamuan makan malam ketika dua pemimpin negara tersebut menunggu panitia menyiapkan kursi untuk mereka. Meski memasuki ruang makan dari pintu yang berbeda, Obama dan Duterte akhirnya bertemu dan saling pandang. 

Entah siapa yang lebih dulu memulai, Obama dan Duterte akhirnya saling berjabat tangan di sela KTT ASEAN. Mereka berbincang selama sekitar dua menit. ’’Suasananya hangat dan menyenangkan,’’ kata saksi yang lain, Alan Cayetano. Pria yang pada masa kampanye pilpres menjadi wakil Duterte itu mengaku lega akhirnya dua tokoh dunia tersebut bertukar sapa. 

Obama dan Duterte memang dijadwalkan bertemu di sela KTT untuk melakukan pertemuan bilateral. Namun, pertemuan yang diagendakan sejak lama itu akhirnya batal. Gara-garanya, Duterte mengumpat saat ditanya wartawan tentang rencana pertemuannya dengan Obama yang diduga akan sarat isu HAM. Ketika itu, presiden yang baru dilantik pada 30 Juni lalu tersebut menyebut Obama anak pelacur.

Insiden tersebut sempat membuat KTT ASEAN diwarnai ketegangan meski Filipina lantas minta maaf. Maka, ketika akhirnya Obama dan Duterte saling bertegur sapa, Manila lega. Demikian halnya dengan Washington. "Dalam interaksi itu, mereka berdua juga bercanda,’’ kata salah seorang pejabat Gedung Putih. Percakapan tidak berlanjut karena dua pemimpin itu duduk di meja yang terpisah. 

Begitu jamuan berakhir, media langsung menyerbu Obama. Mereka ingin tahu apa saja yang diperbincangkannya dengan Duterte. "Sekeji apa pun jaringan (kriminal) itu dan sebesar apa pun kejahatan yang dilakukan, penting bagi kita untuk memastikan bahwa semua kita lakukan dengan benar,’’ papar presiden keturunan Kenya tersebut. Itu merupakan cara Obama menyindir halus gaya Duterte dalam memerangi narkoba. 

Sementara itu, tentang sumpah serapah Duterte, Obama mengaku tidak terkejut. Sebab, sejak awal kemunculannya di media, pengganti Benigno Aquino tersebut memang identik dengan kata-kata kasar dan tidak sopan serta umpatan. 

VIENTIANE - Forum regional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN berakhir, dengan diwarnai pemandangan mengejutkan, Kamis (8/9).  Dua presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News