Jenderal Tito Karnavian Sudah Terlalu Lama Menjabat Kapolri

Jenderal Tito Karnavian Sudah Terlalu Lama Menjabat Kapolri
BAHAS ANGGARAN: Kapolri Tito Karnavian, Selasa (6/5) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR. Rapat kerja dengan Polri membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA) maupun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun 2019. Ilustrasi : Charlie/INDOPOS

jpnn.com, JAKARTA - Jenderal Tito Karnavian diprediksi tidak akan menjadi kepala Kepolisian Republik Indonesia lagi jika Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali terpilih.

Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Tito diperkirakan akan diberikan jabatan di kabinet atas prestasinya selama ini.

"Pak Tito kalau terus menjadi Kapolri dia terlalu lama, ya. Kira-kira dia akan diberikan penghargaan berupa jabatan di kabinet atas prestasinya," kata Neta kepada JPNN.com, Jumat (3/4).

Neta memandang, setidaknya ada tiga perwira tinggi Polri yang bisa menggantikan Tito. Yaitu Irjen Agung Budi Maryoto yang baru dilantik sebagai Kabaintelkam, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Sanjaya dan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy.

BACA JUGA: Polri Butuh Penyegaran, Kapolri Rombak Jabatan Pati dan Kapolda

Neta menjelaskan, ketiga perwira tinggi ini sangat berpengalaman dan punya prestasi mentereng di Korps Bhayangkara. Selain itu, hubungan mereka dengan senior dan juniornya sangat harmonis. "Jadi ketiga perwira ini berpeluang," kata Neta.

Meski begitu, Neta menilai sosok Gatot Eddy sangat berpeluang untuk didukung oleh seniornya menjadi Kapolri. Termasuk didukung juga oleh Tito.

Menurut Neta, Gatot dibanding dua perwira tinggi lainnya itu lebih muda. Eddy lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988, sedangkan Agung dan Luki Akpol 1987.

Jenderal Tito Karnavian diprediksi tidak akan menjadi kepala Kepolisian Republik Indonesia lagi jika Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali terpilih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News