Jerman yang Pertama Stop Energi Nuklir

Merkel: Seluruh Reaktor Nuklir Ditutup pada 2022

Jerman yang Pertama Stop Energi Nuklir
Jerman yang Pertama Stop Energi Nuklir
Jerman merupakan negara pengguna energi nuklir yang terbesar kelima di dunia. Tetapi, dari sisi produksi, Jerman berada pada peringkat keenam. Negeri tersebut memiliki 17 reaktor nuklir dan memproduksi 127,76 twh (terawatt-hour).

"Sudah saatnya kami beralih pada sumber energi baru yang tak kalah efisien untuk menunjang keberlangsungan sektor industri," kata Merkel. Tetapi, menurut pemimpin 56 tahun tersebut, Jerman membutuhkan proses yang cukup panjang untuk menemukan sumber energi pengganti yang terbarukan (renewable). Apalagi, pemerintah masih harus melakukan serangkaian tes untuk menguji kelayakan energi pengganti itu.

Kemarin Merkel mengatakan bahwa penutupan seluruh reaktor nuklir di Jerman akan dilakukan paling lambat pada 2022. Dengan kata lain, ada waktu satu dekade lebih untuk transisi. "Masih tersedia cukup waktu untuk menonaktifkan 17 reaktor nuklir yang ada di negeri ini," ujar Menteri Lingkungan Hidup Jerman Norbert Roettgen.

Menurut Roettgen, penutupan seluruh reaktor nuklir di Jerman bakal dilakukan secara bertahap. Saat ini, sekitar delapan reaktor sudah tidak aktif karena umurnya terlalu tua. "Reaktor-reaktor itu tidak aktif sejak Maret lalu. Tepatnya, setelah bencana (gempa dan tsunami) 11 Maret di Jepang," kata politikus dari partai CDU (Christian Democratic Union) tersebut. Dalam tiga bulan ini, reaktor-reaktor itu akan tutup.

BERLIN – Krisis nuklir di Jepang yang hingga kini tidak kunjung berakhir, memaksa Jerman mengambil langkah tegas. Kemarin (30/5) pemerintahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News